Menghargai Perselisihan, Memaknai Perbedaan, Berlomba dalam Kebaikan
Di dunia kerja, keluarga, masyarakat, bahkan media sosial, kita akan banyak menemukan banyak perbedaan.
Berbagai macam latar belakang orang, perbedaan karakter, perbedaan sudut pandang, perbedaan prinsip dan kebudayaan, sekilas kita menilainya sebagai sesuatu yang tak padu, tak bisa bersatu, terkesan kacau karena masing-masing punya punya pendirian yang tak satu.
Barangkali ada dari kita yang bertanya, "Ya Allah, mengapa terlalu banyak perselisihan di dunia ini? Mengapa tidak Engkau samakan saja kita semua?"
Maka beginilah jawab-Nya:
"Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat (saja)."
وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً
"Namun Allah hendak menguji kalian terhadap pemberian-Nya kepada kalian."
وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ
"Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan."
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
Surat Al-Maidah ayat 48 menjadi penerang bagi kita semua.
Kita yang punya masalah dengan seseorang, karena mungkin kita merasa dijelekkan olehnya, merasa ada kesalahan dan kesombongan pada orang lain sehingga kita membencinya, atau sekedar adanya kekhilafan atau gesekan kecil antara kita dan kolega, keluarga, atau siapa saja yang menjadikan kita berselisih dan berbeda dengannya?
Maka mari, kita tata hati, barangkali saat ini Allah sedang menguji, atas semua karunia yang telah diberi, apakah kita gunakan untuk kebajikan, ataukah keburukan.
Yuk saling mengingatkan dengan cara yang baik, tak perlu menggerutu bahkan sampai menggunjing. Kurangi keburukan kita sendiri, perbaiki, dan lakukan kebaikan sebanyak-banyaknya, karena itulah yang kita cari.
Berlomba-lomba, tanpa menjatuhkan, melewati sekian tantangan dengan cara yang elegan.
Tabik,
Post a Comment