Jadikan Seluruh Bulan dalam Hidup sebagai Ramadan, Temukan Akhirat Kelak Sebagai Hari Raya

Table of Contents
Jika engkau menjalani seluruh hidupmu seolah-olah berada di bulan Ramadan, maka kelak engkau akan mendapati akhirat sebagai hari raya

Ramadan 1445 H telah pergi. Namun ‘pelajaran Ramadan’ semestinya perlu dilanjutkan lagi. Termasuk salah satunya adalah tentang betapa pentingnya sebuah komitmen dalam hati.

Bagaimana selama lebih dari 12 jam kita kuat menahan haus dan lapar, termasuk menahan hawa nafsu dari berkata katar, atau berbuat sesuatu yang bersifat melanggar.

Kalau dipikir-pikir, kuatnya kita berpuasa seharian dapat berasal dari komitmen yang telah kita ikrarkan pada malam harinya. Dalam bahasa agama, komitmen itu dikenal dengan istilah ‘niat’.

Niat berpuasa karena taat pada Allah swt lah -yang entah kita sadari atau tidak- dapat menguatkan kita selama berjam-jam untuk menahan lapar dan dahaga (taat pada aturan agama atau fikih). Lebih-lebih jika kita mampu menahan diri untuk tidak menggunjing, berkata bohong, atau melakukan perbuatan lain yang bisa merusak pahala puasa kita (taat pada norma/etika atau tasawwuf).

Segala Pekerjaan (Amal) Tergantung pada Komitmen (Niat)

Dengan komitmen, hal yang lumrahnya terasa berat ternyata dapat dijalankan dengan ringan, yang biasanya sulit menjadi terasa mudah. 

Artinya, seberat-beratnya pekerjaan akan terasa ringan apabila diawali dengan komitmen (niat) yang baik. Dan sesulit-sulitnya tugas akan terasa mudah apabila disertai komitmen (niat) yang baik pula.

Maka mulai bulan Syawal dan seterusnya, semoga kita semua dikaruniai komitmen yang baik pada setiap ‘pekerjaan’ kita. Entah pekerjaan di rumah maupun di tempat kerja, atau di tempat-tempat lainnya.

Seperti yang disampaikan oleh kutipan kata bijak berikut:

 لَوْ عِشْتَ كُلَّ حَيَاتِكَ كَأَنَّكَ فِيْ رَمَضَانَ سَتَجِدُ الْآخِرَةَ عِيْدًا

"Jika engkau menjalani seluruh hidupmu seolah-olah berada di bulan Ramadan, maka kelak engkau akan mendapati akhirat sebagai hari raya."

Mari berkomitmen (berniat) kapan pun, di mana pun, untuk melaksanakan semua pekerjaan baik kita dengan cara yang baik, demi kebaikan, serta atas dasar ketaataan pada Allah Yang Maha Baik.

Tabik.

Achmad Syarif S
Achmad Syarif S Saya seorang santri dan sarjana pertanian. Menulis adalah cara saya bercerita sekaligus berwisata

Post a Comment