Keteladanan Seorang Suami Dalam Kitab Ihya' Ulumiddin

Table of Contents

كَانَ ضَحُوْكًا إِذَا وَلَجَ سِكِّيْتًا إِذَا خَرَجَ آكِلًا مَا وَجَدَ غَيْرَ سَائِلٍ عَمَّا فَقَدَ

Sebagai pemimpin dan kepala keluarga yang baik, seorang ayah/suami sudah semestinya punya landasan karakter yang baik pula. Masyhur diriwayatkan di berbagai kitab oleh para ulama, seyogyanya seorang suami punya empat sifat berikut ini:

Dhahukan idza walaj: saat di rumah, suami punya sifat humoris kepada istri dan anak-anaknya, senang bermain-main serta bersenda gurau, murah senyum dan tidak mudah memasang wajah murung.

Sikkitan idza kharaj: sedikit bicara perihal masalah keluarga ke tetangga maupun orang lain.

Akilan ma wajad: merasa cukup dengan apa yang ada di rumahnya; dan

Ghaira sailin 'amma faqad: punya kewibawaan dan kerelaan hati atas apa yang luput dari tangannya, suka membantu, dan tidak mudah iri hati.

*

كَانَ ضَحُوْكًا إِذَا وَلَجَ سِكِّيْتًا إِذَا خَرَجَ آكِلًا مَا وَجَدَ غَيْرَ سَائِلٍ عَمَّا فَقَدَ

"Jadi humoris saat berada di rumah, tidak mengumbar masalah keluarga saat di luar, menyantap apa yang disajikan istri, tidak meminta apa yang tidak didapati."

(Keteladanan suami yang dikisahkan oleh A'rabiyah dalam Ihya' Ulumiddin)

*

Demikian kurang lebih sifat-sifat mulia suami yang diceritakan seorang A'rabiyah kepada Nabi Muhammad saw, dinukil dari kitab Ihya' Ulumiddin via pdf Google Books

Wa Allah a'lam

Achmad Syarif S
Achmad Syarif S Saya seorang santri dan sarjana pertanian. Menulis adalah cara saya bercerita sekaligus berwisata

Post a Comment