Mata Keridaan Buta terhadap Kekurangan, Mata Kebencian Menampakkan Segala Keburukan

Table of Contents
وعين الرضا عن كل عيب كليلة ولكن عين السخط تبدي المساويا

"Dari mata, turun ke hati," kurang lebih begitulah bunyi satu pepatah yang menggambarkan karakter kita, yang mudah menilai orang lain dari pandangan mata kita. Bahwa apa yang dinilai mata kita, maka dengan mudahnya hati kita menyimpulkan dia seperti apa.

Apabila mata kita telah rida (suka) terhadap seseorang, maka segala yang tampak darinya adalah keindahan dan kebaikan. Adapun keburukan dan kekurangannya, berada di sisi lain yang tak terlihat sama sekali.

Sebaliknya, jika mata kita telah dipenuhi rasa benci terhadap seseorang, jangankan keburukannya, kebaikannya pun akan kita artikan sebagai sebuah keburukan. Terlebih lagi jika yang nampak memang benar-benar sebuah keburukan.

Sebagaimana kalam hikmah Imam Syafii:

ÙˆَعَÙŠْÙ†ُ الرِّضَا عَÙ†ْ ÙƒُÙ„ِّ عَÙŠْبٍ ÙƒَÙ„ِÙŠْÙ„َØ©ٌ * ÙˆَÙ„َÙƒِÙ†َّ عَÙŠْÙ†َ السُّØ®ْØ·ِ تُبْدِÙŠ الْÙ…َسَاوٍÙŠَا

"Mata yang penuh keridaan akan buta terhadap kekurangan, akan tetapi mata yang penuh kebencian akan menampakkan segala keburukan."

Semoga kita dijadikan-Nya termasuk golongan hamba yang dikaruniai mata dan hati yang rida, yang suka husnuzan, dan terbiasa bersikap adil, sejak berpikir.

Tabik,

Referensi:
Diwan Imam Syafii hlm. 123 via google books
Achmad Syarif S
Achmad Syarif S Saya seorang santri dan sarjana pertanian. Menulis adalah cara saya bercerita sekaligus berwisata

Post a Comment