Mensyukuri Garisan Takdir Allah Yang Begitu Indah

Table of Contents

Fathir ayat 2
 

"Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya."

 مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلا مُمْسِكَ لَهَا

Demikian petikan surah Fathir ayat 2, yang bagi penulis, ia sangat berbicara banyak tentang betapa banyak garisan takdir Allah yang indah dihadirkan-Nya untuk kita, apabila kita mampu (mau) menghayatinya.

Rizki Kita, Pemberian Allah untuk Kita

Setiap jengkal rizki kita, adalah Allah Yang Kuasa memberinya.

Dari rahim wanita siapa kita dikandungnya,
Di tanah kelahiran mana kita dibesarkan,
Oleh orang tua dan guru siapa kita diajarkan,
Rejeki, jodoh, pekerjaan, segalanya telah ditentukan Tuhan.

Maka sudah semestinya kita merasa, bahwa apapun yang kita terima, utamanya kebaikan, segalanya adalah bersumber dari-Nya.

Setiap detik kejadian, pasti sudah dihitung secara tepat dan menguntungkan. Tepat, karena pastinya Dia Sang Perencana Sempurna; Menguntungkan, karena jelas Dia Sang Penyayang, sifat Rahman-Rahim-nya meliputi seluruh makhluk di jagat raya.

يُخْبِرُ تَعَالَى أَنَّهُ مَا شَاءَ كَانَ، وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ

Kata Allah, apa saja yang dikehendaki-Nya pasti ada, dan apa saja yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak ada.

Demikian jelas Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya.

Doa sehari hari

Garisan Takdir Yang Indah

Singkat cerita, saat menulis coretan ini, penulis merasakan bahwa, garis takdir-Nya begitu indah dan tepat. Kita bisa jadi mengusahakan sesuatu berkali-kali, tetapi nikmat dan keberhasilan yang terwujud (diwujudkan-Nya) hanyalah beberapa kali, bahkan bisa jadi hanya sekali, dan itu pun sangat tepat sekali.

Kita boleh saja berusaha mempelajari satu materi di hari akhir minggu kemarin, tetapi kehendak-Nya bisa jadi mengatakan kita akan paham hari ini, minggu depan, atau bulan depan.

Kita bisa saja berusaha mencari pasangan akhir bulan ini, tetapi kehendak-Nya ternyata menakdirkan kita ditemukan dengan pasangan kita di awal bulan nanti, atau di akhir tahun nanti.

Termasuk pekerjaan yang kita minati beberapa tahun lalu, bisa jadi datang dan dikehendaki-Nya menjadi rejeki kita di tahun ini, atau di tahun-tahun yang akan datang.

*

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ

"Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ya Allah, tiada seorang pun yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan, dan tiada seorang pun yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau cegah. Dan tiada seorang pun yang dapat memberikan suatu manfaat tanpa seizin dari-Mu, betapa pun besarnya dia."

Bacaan di atas sebagaimana diriwayatkan dalam Tafsir Ibnu Katsir.

Semoga bisa kita langgengkan, sebagai pengingat, bahwa betapa pun kesuksesan kita, hanya lah semata-mata sebuah pemberian ('athiyah) dari Allah swt.

Kita pastinya tidak bisa mencegahnya, tetapi kita selayaknya sangat bisa mensyukurinya.

وَسَمِعْتُهُ يَنْهَى عَنْ قِيلَ وَقَالَ، وَكَثْرَةِ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةِ الْمَالِ، وَعَنْ وَأْدِ الْبَنَاتِ، وَعُقُوقِ الْأُمَّهَاتِ، ومَنْع وهَات

Bersyukur dengan tidak banyak bicara, tidak banyak bertanya, tidak menghambur-hamburkan harta, tidak menelantarkan anak, tidak menyakiti ibu, tidak kikir, serta tidak suka meminta-minta.

Demikian beberapa pesan Nabi saw.

Wa Allah a'lam.

Referensi:

Tafsir Ibnu Katsir surah Fathir ayat 2 via Furqan.co
Tafsir Ibnu Katsir Bahasa Indonesia via www.ibnukatsironline.com
Achmad Syarif S
Achmad Syarif S Saya seorang santri dan sarjana pertanian. Menulis adalah cara saya bercerita sekaligus berwisata

Post a Comment