Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menghindari Diri dari Berangan-angan Naik Derajat, Tetapi Tidak Mau Taat

Syajaratul ma'arif

Angan-angan tanpa ketaatan adalah sebuah kegagalan untuk naik ke sebuah tingkatan.

Kiranya demikianlah kalimat yang berseusaian dengan salah satu fasal dalam kitab Syajaratul Ma’arif, karya Syekh Izzuddin Ibn Abdissalam.

Bagi kita yang mengaku hamba Tuhan, bisa dikatakan bahwa naik derajat untuk mendekat pada-Nya adalah sebuah tujuan. Menjadi wali, kalau menurut Gus Baha’.

Dan dalam rangka mewujudkan cita-cita dan tujuan itu, semestinya kita perlu suatu jalan untuk kita tempuh dan kita langkahi. Jalan inilah jika diwujudkan berupa ketaatan.

Menjadi Taat, Menjadi Orang Kuat (Cerdas)

Ketaatan yang dimaksud adalah amalan yang diorientasikan untuk kehidupan yang lebih kekal. Alias beramal sebagai bekal di hari kemudian. Ini ditempuh dengan pengendalian diri yang ekstra, terhadap hawa nafsu yang senantiasa menggelora.

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ

Orang cerdas ialah yang bisa mengendalikan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati. Sedangkan orang bodoh mengikuti hawa nafsunya dan hanya berangan-angan belaka kepada Allah.

Godaan Nafsu, Godaan menjadi Orang Lemah (Bodoh)

Sebaliknya, apabila kita tak mampu menguasai diri (hawa nafsu) kita, maka kita akan kehilangan kendali, sehingga memungkinkan kita berangan-angan (berkeinginan) untuk bersanding dengan-Nya sama, tanpa berbuat dan berusaha apa-apa.

Yang demikian ini bisa disebut angan-angan kosong, yang dimiliki oleh orang-orang lemah (bodoh), yang ingin nyanding, tapi justru mung iso nyawang.

*

Semoga kita semua terhindar dari itu. Sebaliknya, kita bisa membiasakan diri, berlomba-lomba dalam ketaatan, dan kuat (cerdas) dalam mengelola diri dan kepribadian.
Aamiiin.

Wa Allah a’lam.

Referensi:

Syajarah al-Ma’arif wa al-Ahwal wa Shalih al-Aqwal wa al-A’mal hlm. 97-98
Karya Sulthanul Ulama` Syaikh Izzuddin Ibn Abdissalam

فصل في تمني رفع الدرجات مع إهمال الطاعة
قال الله تعالى: أم للإنسان ما تمنى (النجم: 24) وقال: ليس بأمانيكم ولا أيمانهم، وقال عليه السلام: الكيس من دان نفسه وعمل لما بعد الموت، والعاجز من أتبع نفسه هواها وتمنى على الله (رواه الترمذي)

Unduh kitab pdf-nya di sini


Achmad Syarif S
Achmad Syarif S Bermedia dalam Jeda

Post a Comment for "Menghindari Diri dari Berangan-angan Naik Derajat, Tetapi Tidak Mau Taat"