Dawuh Asy-Syadzili dan Al-Mursi bahwa Bekerja termasuk Ibadah

Table of Contents

Seringkali kita memandang bahwa ibadah, atau kegiatan yang mendatangkan pahala hanyalah yang secara zhahir terlihat sebagai ibadah (ritual), seperti shalat, puasa, zakat, sedekah, hingga membaca al-Qur'an.

Sebaliknya, bekerja (mencari rizki) sekilas kita pandang sebelah mata bahwa itu merupakan perbuatan duniawi, karena ujung-ujungnya yang kita harapkan adalah harta benda yang sekilas merupakan benda duniawi.

Maka selayaknya, kita perlu ngelmuni bekerja, mencari dasar atau landasannya seperti apa, supaya ia bisa berguna sebagai laku kita dalam beribadah kepada Allah swt.

Berikut kutipan dawuh Syaikh Abu Hasan Asy-Syadzili dan muridnya, Abul Abbas Al-Mursi, dalam Al-Minah As-Saniyyah.

مَنِ اكْتَسَبَ وَقَامَ بِفَرَائِضِ رَبِّهِ تَعَالَى عَلَيْهِ فَقَدْ كَمُلَتْ مُجَاهَدَتُهُ

مَنِ اكْتَسَبَ وَقَامَ بِفَرَائِضِ رَبِّهِ تَعَالَى عَلَيْهِ فَقَدْ كَمُلَتْ مُجَاهَدَتُهُ

"Orang yang bekerja dan tetap menjalankan kewajiban pada Allah ta'ala, sungguh telah sempurna mujahadahnya."

Quote bekerja itu ibadah

عَلَيْكُمْ بِالسَّبَبِ وَلْيَجْعَلْ أَحَدُكُمْ مَكُّوْكَهُ سُبْحَتَهُ وَقَدُّوْمَهُ سُبْحَتَهُ وَالْخِيَاطَةَ سُبْحَتَهُ وَالسَّفَرَ سُبْحَتَهُ

"Bekerjalah, jadikan alat tenunmu (jika penenun) sebagai tasbih, kapakmu (tukang kayu) sebagai tasbih, jarummu (penjahit) sebagai tasbih, dan perjalananmu (pedagang) sebagai tasbih."

Wa Allah a'lam.

Achmad Syarif S
Achmad Syarif S Saya seorang santri dan sarjana pertanian. Menulis adalah cara saya bercerita sekaligus berwisata

Post a Comment