Hai Hamba-Ku Yang Melampaui Batas, Jangan Putus Asa dari Rahmat Yang Menerima Taubat
Allah adalah Sang Maha memiliki dan mencurahkan sebanyak rahmat, kepada setiap hamba-Nya yang memohon dan menggantungkan harap, yang kasih sayang-Nya tak bisa kita ukur dengan batasan rasio yang kita tangkap.
Dia, Yang merahmati kita, utamanya saat kita taat, bahkan tak lekang ketika kita bertaubat setelah berbuat maksiat.
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ
[الزمر ٥٣]
Katakanlah (wahai Muhammad): "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah." (QS. Az-Zumar:53)
Ayat Yang Menggembirakan, Yang Paling Memberikan Harapan
Oleh Prof. Dr. M. Quraish Shihab, ayat di atas dinilai oleh ulama sebagai ayat yang paling memberi harapan bagi kita semua.
Perhatikanlah bagaimana Allah sendiri memerintahkan Nabi untuk menyampaikan firman-Nya secara langsung.
Allah-pun ketika menamai kita yang berdosa dengan panggilan ya 'ibadi (hai hamba-hamba-Ku), yang menggambarkan secara jelas sifat kasih sayang-Nya, serta penyambutan-Nya pada kita yang secara tulus mau menyesali dosa, setelah melampaui batas sebelumnya.
*
Maka sepantasnya, bagi kita yang dasarnya bergelimang dosa, agar selalu ingat pada kebesaran-Nya tatkala kita beristighfar kepada-Nya.
Jangan sampai dosa-dosa yang telah kita lakukan membutakan mata hati kita bahwa sejatinya ada Yang Lebih Kuasa Memberikan ampunan dan melimpahkan rahmat serta kasih sayang.
Sebuah ayat yang menggembirakan, memberi harapan, yang seakan memberi wasiat bagi masing-masing diri kita yang telah melampaui batasan, jangan sampai kita berputus asa atas segala rahmat dari Ar-Rahman, Yang hanya Dia-lah Tuhan Yang menerima pertaubatan.
Wa Allah a'lam.
Referensi: Tafsir Al-Misbah surah Az-Zumar ayat 53.
Post a Comment