Dialah Allah, Yang Tiada Tuhan Selain Dia (1)

Table of Contents
Asmaul Husna Allah

Dalam daftar sembilan puluh sembilan Asmaul Husna yang dirangkum oleh Prof. Dr. M. Quraish Shihab, nama "Allah" dimasukkan ke dalamnya.

Alhasil secara keseluruhan, akan ada seratus nama yang dirinci dalam karya beliau, Menyingkap Tabir Ilahi; Asma al-Husna Dalam Perspektif Al-Qur'an.

Berikut secara ringkas, penjabaran nama "Allah", Yang Tiada Tuhan Selain Dia.

***

Kata Allah mempunyai kekhususan yang tidak dimiliki oleh kata selainnya. Ia adalah kata yang sempurna huruf-hurufnya, sempurna maknanya, serta memiliki kekhususan berkaitan dengan rahasianya.

Sehingga sebagian ulama menyatakan bahwa kata itulah yang dinamai Ismullah al-‘Azam (nama Allah yang paling mulia), yang bila diucapkan dalam doa, Allah akan mengabulkannya.

Makna “Allah”

Dari segi makna, kata Allah mencakup segala sifat-sifat-Nya, bahkan Dialah yang menyandang sifat-sifat tersebut.

Karena itu, jika kita berkata “Ya Allah”, maka semua nama-nama/sifat-sifat-Nya telah dicakup oleh kata tersebut.

Berakhlak dengan Nama “Allah”

Jika kita menyebut nama Allah dan mengingat-Nya, maka akan terasa ketenangan di hati kita. Ketenangan dan ketenteraman itu lahir jika kita percaya bahwa Allah adalah penguasa tunggal dan pengatur alam raya, yang dalam genggaman-Nya segala sesuatu di dunia.

Menurut Imam Ghazali, kita, manusia, sebagai hamba Allah harus dapat mengambil dari lafaz ini sebuah kesadaran tentang kekuasaan-Nya yang mutlak, yakni dalam hal kepemilikan dan pengaturan-Nya terhadap seluruh makhluk.

Seluruh jiwa dan kehendak kita harus kita kaitkan dengan Allah, tidak memandang kecuali kepada-Nya, tidak menoleh kepada selain-Nya, tidak mengharap dan tidak pula takut kecuali pada-Nya.

Bagaimana tidak, bahwa sesungguhnya Dia-lah wujud yang hakiki dan hak, sedangkan selain Dia akan lenyap binasa. Maka kita akan memandang bahwa kita merupakan makhluk yang pasti suatu saat akan berakhir dan binasa.

***

Kufi Allah

Semoga kita bisa terbiasa mengenal-Nya, dengan menomorsatukan-Nya, menghadirkan-Nya di setiap detak jantung kita. Karena Dialah Allah, Yang tiada Tuhan selain Dia.

Wa Allah a’lam.

Diringkas dan dikutip dari referensi:
Menyingkap Tabir Ilahi; Asma al-Husna dalam Perspektif Al-Qur’an, karya Prof. Dr. M. Quraish Shihab hlm. 3—14.

Achmad Syarif S
Achmad Syarif S Saya seorang santri dan sarjana pertanian. Menulis adalah cara saya bercerita sekaligus berwisata

Post a Comment