Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ngelmuni Ngopi, Lantaran Syukur pada Ilahi

Ilmu ngopi

Pada saat atau setelah minum kopi, seseorang umumnya menjadi merasa tenang, bahagia, dan bersyukur.

Namun kira-kira apa yang menyebabkan mereka bersyukur?

Karena rasa kopinya? Atau karena bisa ngopi? Atau bersyukur karena Allah Yang Menciptakan kopi?

Ilmu: Landasan Pertama untuk Bersyukur

Tentang bersyukur, ada dawuh menarik dari Imam Ghazali yang dikutip dalam kitab Syajaratul Ma'arif sebagai berikut.

فَالْأَصْلُ الْأَوَّلُ: الْعِلْمُ، وَهُوَ عِلْمٌ بِثَلَاثَةِ أُمُوْرٍ: بِعَيْنِ النِّعْمَةِ، وَوَجْهِ كَوْنِهَا نِعْمَةٌ فِي حَقِّهِ، وَبِذَاتِ الْمُنْعِمِ وَوُجُوْدِ صِفَاتِهِ الَّتِي بِهَا يَتِمُّ الْإنْعَامُ وَيَصْدُرُ الْإِنْعَامُ مِنْهُ عَلَيْهِ

Bahwa untuk bersyukur kepada Allah swt, pada dasarnya kita perlu mengetahui (berilmu) terlebih dahulu. Yakni mengetahui akan 3 (tiga) perkara.

Nikmat (Wujud/Bentuk Nikmat)

Secara bahasa, nikmat bisa bermakna anugerah/pemberian, atau kenikmatan/kesenangan. Nikmat yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang menjadi kesenangan bagi kita. Seperti kopi yang kita seduh, anggota badan yang kita sentuh, keluarga kita yang menyeluruh, hingga Iman dan Islam yang kita rengkuh.

Bersyukur karena merasakan enaknya kopi, bisa jadi termasuk bersyukur karena mengetahui nikmat itu sendiri.

Umumnya kita mampu bersyukur atas perkara yang pertama ini. Ia mudah untuk kita diketahui, sebab ia berbentuk dan terukur.

In'am (Penganugerahan Nikmat)

Bahwa hadirnya nikmat pada diri kita pada hakikatnya termasuk nikmat tersendiri yang juga patut kita syukuri.

Apabila kopi adalah sebuah nikmat, maka keberadaan kopi di tangan kita pun merupakan sebuah nikmat.

Bagaimana tidak? Sedangkan ada sebagian orang yang tidak bisa/tidak berkesempatan untuk ngopi. Sehingga menjadikan ngopi bagi kita adalah anugerah, nikmat tersendiri yang patut kita syukuri.

Dengan kata lain, bersyukur sebab in'am atau penganugerahan, adalah bersyukur sebab kita merasa telah diberi anugerah.

Cara bersyukur yang kedua ini tentunya memerlukan kesadaran yang lebih tinggi.

ngelmuni ngopi

Al-Mun'im (Allah Yang Maha Menganugerahi Nikmat)

Iya. Dialah Allah yang selayaknya menjadi puncak kesadaran kita akan sebuah nikmat. Bahwa dengan Keagungan Zat dan Sifat-Nya, kita dikehendaki-Nya memperoleh nikmat, dari berbagai arah di luar batas akal kita menangkap.

Kopi adalah nikmat. Penganugerahan kopi kepada kita juga termasuk nikmat. Akan tetapi, puncak nikmat yang sebenarnya adalah ma'rifat pada Yang Menganugerahi kita kopi sebagai nikmat, yang selayaknya menjadi sebab utama kita bersyukur pada Sang Pencipta Nikmat.

Tahap ini bisa jadi adalah tahap tertinggi. Bagaimana kita bersyukur karena ma'rifat (mengenal) Ilahi, menyadari ada Allah Yang Maha Memberi.

***

Betapa bahagianya, mereka yang lewat ngopi, bersyukurnya tak hanya karena tahu nikmatnya kopi, atau sadar akan penganugerahan kopi, tetapi lebih, mereka bersyukur sebab ingat akan kehadiran Sang Pencipta Kopi.

Jika ngopi pun dingelmuni sebagai lantaran syukur pada Ilahi, maka segala sesuatu yang kita temui setiap hari, bukankah termasuk hal yang juga perlu kita elmuni untuk kemudian kita syukuri?

Wa Allah a'lam.

Achmad Syarif S
Achmad Syarif S Bermedia dalam Jeda

Post a Comment for "Ngelmuni Ngopi, Lantaran Syukur pada Ilahi"