Berbahagialah Yang Berpuasa, Bahagia Saat Berbuka dan Bahagia Kala Berjumpa Tuhannya

Table of Contents
Bahagia berbuka dan berjumpa Tuhannya

Kebahagiaan adalah keniscayaan bagi kita yang mampu melaksanakan ibadah puasa. Hal ini masyhur diterangkan oleh hadits Nabi saw yang berbunyi:

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ. فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ

“Bagi orang yang berpuasa, terdapat dua kebahagiaan. Yakni kebahagiaan saat berbuka puasa, dan kebahagiaan ketika bertemu Tuhannya.”

Lebih rinci, dalam kitab Mirqat al-Mafatih dijelaskan, bahwa kedua kebahagiaan tersebut adalah kebahagiaan yang luar biasa, masing-masing diperoleh seketika saat di dunia dan kelak di akhirat.

Kebahagiaan Saat Berbuka

Adalah manusiawi ketika kesabaran menahan lapar dan dahaga seharian terbayarkan setelah adzan maghrib berkumandang.

Syaikh Al-Mulla ‘Ali al-Qari menjelaskan kebahagiaan saat berbuka ini dengan 5 macam keadaan.
  • Bahagia karena telah lulus dari memenuhi perintah
  • Bahagia karena adanya keberhasilan menyempurnakan puasa
  • Bahagia karena dapat makan dan minum setelah menahan lapar dan dahaga
  • Bahagia karena adanya harapan untuk memperoleh pahala
  • Bahagia karena adanya fadhilah doa mustajab di waktu berbuka

Kebahagiaan Saat Berjumpa

Berjumpa dengan Sang Kekasih, yang untuk-Nya lah ibadah puasa ini khusus kita laksanakan, adalah kebahagiaan yang bakal diperoleh para ahli puasa di akhirat.

Bahagia, karena memperoleh balasan, berbuahnya pujian, serta keberuntungan, untuk berjumpa dengan Tuhan sekalian alam.

***

Semoga kebahagiaan yang istimewa ini benar-benar mampu memotivasi kita, bahwa diberikannya kita kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan perintah-Nya, khususnya puasa, adalah sebuah nikmat yang tiada tara.

Bahagia, lantaran begitu besar sifat rahmat dan kasih sayang-Nya.

Wa Allah a’lam.

Referensi:
Mirqat al-Mafatih Syarh Misykah al-Mashabih Juz IV
Oleh Syaikh Al-Mulla ‘Ali al-Qari
hlm. 390

عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ... (للصائم فرحتان) أي مرتان من الفرح عظيمتان إحداهما في الدنيا والأخرى في الأخرى (فرحة عند فطره) أي إفطاره بالخروج عن عهدة المأمور، أو بوجدان التوفيق لإتمام الصوم، أو بالأكل والشرب بعد الجوع والعطش، أو بما يرجو من حصول الثواب وقد ورد ذهب الظمأ وثبت الأجر أو بما جاء في الحديث من أن للصائم عند إفطاره دعوة مستجابة (وفرحة عند لقاء ربه) أي بنيل الجزاء أو حصول الثناء أو الفوز باللقاء ... متفق عليه

Achmad Syarif S
Achmad Syarif S Saya seorang santri dan sarjana pertanian. Menulis adalah cara saya bercerita sekaligus berwisata

Post a Comment