Awalnya Bermusuhan, Semoga Jadi Kawan Kemudian (Al-Mumtahanah: 7)

Table of Contents
Dibaca normal 3 menit

Musuh menjadi kawan

Dalam kitab Tafsirnya, Prof. Dr. M. Quraish Shihab menjelaskan, bahwa

Lafadz 'Asaa Menunjukkan Makna Harapan dan Kepastian

Oleh sementara ulama, lafadz 'asaa apabila disandarkan pada selain Allah, maka ia bermakna tuntunan agar mengharap dan bersikap optimis.

Namun apabila dinisbahkan pada Allah, maka 'asaa mengandung makna kepastian.

Yang terbukti pada kisah …

Penduduk Mekah Yang Berduyun-duyun Memeluk Islam

Yakni saat Rasulullah memasuki kota Mekah, banyak penduduk Mekah yang setelah memeluk Islam, benar-benar terjalin hubungan kasih sayang antara kaum muslim dengan mereka yang tadinya musyrik.

Seperti halnya Abu Sufyan yang terkenal memusuhi Islam, pada akhirnya mengucap syahadah. Bahkan setelah Rasulullah wafat, dia tampil memerangi kaum murtad.

Inilah menurut ar-Razi dalam bukunya al-Lawami’ merupakan salah satu bentuk beralihnya permusuhan menjadi hubungan yang harmonis.

Setelah Pahit, Manis-pun Akan Terasa Sangat Nikmat

Setelah merasakan pahitnya permusuhan bahkan pemutusan hubungan keluarga (sesama penduduk Mekah), hubungan kasih yang terjalin akan terasa meriah dan sangat menggembirakan.

Mawaddah adalah kasih yang terbukti dampak positifnya dalam tingkah laku. Sebuah cinta yang sangat.

***

Hemat penulis, dari ayat ini dan sejarah yang terjadi, kita dapat mengambil pelajaran.

Bahwa tak sepantasnya kita saling bermusuhan dan membenci berlebihan. Karena manusia tak tau waktu kemudian. Bisa jadi yang awalnya musuh menjadi kawan, begitu pula sebaliknya.

Lebih lanjut, seyogyanya kita tak mudah melabeli (menyebut) seseorang dengan predikat yang buruk. Toh sayyidina Umar yang juga awalnya musuh Islam, malah berakhir menjadi Amirul Mukminin, pemimpin kaum muslimin.

Wa Allah a’lam.

***

﴿عَسَى ٱللَّهُ أَن یَجۡعَلَ بَیۡنَكُمۡ وَبَیۡنَ ٱلَّذِینَ عَادَیۡتُم مِّنۡهُم مَّوَدَّةࣰۚ وَٱللَّهُ قَدِیرࣱۚ وَٱللَّهُ غَفُورࣱ رَّحِیمࣱ﴾
[الممتحنة ٧]

"Semoga Allah menjadikan antara kamu dan antara mereka -yang telah kamu musuhi- kasih sayang yang melimpah. Dan Allah Maha Kuasa dan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

***

Sumber: Tafsir al-Mishbah vol. 14

Achmad Syarif S
Achmad Syarif S Saya seorang santri dan sarjana pertanian. Menulis adalah cara saya bercerita sekaligus berwisata

Post a Comment