Berlatih Bijak Dengan Menata Perspektif

Table of Contents
Gambar duri dan mawar

Bagi penulis, lewat dawuh di atas, mbah kakung KH. A. Musthofa Bisri (Gus Mus) seperti berpesan supaya kita pandai-pandai menata perspektif (sudut pandang) kita terhadap sesuatu yang (kita anggap) merupakan hal negatif.

Boleh jadi kita (di satu waktu) menemui hal yang tidak mengenakkan diri, yang menjadikan hidup seperti serba sulit dan pahit, atau menilai buruk sesuatu/seseorang karena ndilalah yang tampak di hadapan kita adalah hal yang buruk.

Namun jika kita paham dan nderek dawuh Gus Mus di atas, barangkali kita akan lebih bisa bersikap dewasa dan membayangkan seakan-akan kita melihat bunga mawar yang berduri (pada sebagian tangkainya), tetapi harum dan indah (keseluruhannya).

Atau seperti kita melihat rumah dari sisi belakang (saluran air dan pembuangannya), tidak dari depan bahkan masuk ke dalamnya.

***

Melihat hal negatif (kekurangan, kesulitan, kerugian, kesedihan) dan hal positif (kelebihan, kemudahan, keberuntungan, kebahagiaan) sebagai satu kesatuan. Seperti motivasi yang sering kita jumpai di surat al-Insyiroh,

"Bersama kesulitan, pasti ada kemudahan."

Wa Allah a'lam.

Achmad Syarif S
Achmad Syarif S Saya seorang santri dan sarjana pertanian. Menulis adalah cara saya bercerita sekaligus berwisata

Post a Comment