Nasihat Luqman; Membiasakan Sabar Untuk Meneguhkan Hati (Tafsir Luqman: 17)

Table of Contents
Luqman ayat 17

Pada tulisan sebelumnya tentang Amar Ma’ruf & Nahi Mungkar (Tafsir Luqman: 17), telah diterangkan bahwa nasihat Luqman selain amar ma’ruf dan nahi mungkar, juga berupa perisai yang membentengi seseorang dari kegagalan yaitu sabar dan tabah.

Berikut ini lanjutan penjelasan dari Tafsir Al-Mishbah pada Surah Luqman ayat 17.

***

Kita awali dengan memahami...

Makna Sabar

Makna sabar berkisar pada tiga hal; 1) menahan, 2) keinginan sesuatu, dan 3) sejenis batu. Dari makna menahan, lahirlah makna konsisten/bertahan, karena yang bersabar akan bertahan menahan diri pada satu sikap. Jadi seseorang yang menahan gejolak hatinya, dinamai bersabar.

Dari makna kedua, lahir kata shubr, yang berarti puncak sesuatu. Dan dari makna ketiga, muncul kata ash-shubrah, yakni batu yang kukuh lagi kasar atau potongan besi.

Ketiga makna tersebut dapat berkait-kait, apalagi pelakunya manusia. Seorang yang sabar, akan menahan diri, dan untuk itu ia memerlukan kekukuhan jiwa, dan mental baja, agar dapat mencapai ketinggian yang diharapkannya. Sabar adalah menahan gejolak nafsu demi mencapai yang baik atau yang terbaik.

Sabar adalah menahan gejolak nafsu demi mencapai yang baik atau yang terbaik.

Setelah sabar, dilanjutkan dengan memahami...

Makna ‘Azm

Dari segi bahasa, kata (عزم) ‘azm berarti keteguhan hati dan tekad untuk melakukan sesuatu. Kata ini berpatron mashdar, tetapi maksudnya adalah objek, sehingga makna penggalan ayat itu adalah shalat, amr ma’ruf dan nahi mungkar – serta kesabaran – merupakan hal-hal yang telah diwajibkan oleh Allah untuk dibulatkan atasnya tekad manusia.

Thabathaba’i tidak memahami kesabaran sebagai salah satu yang ditunjuk oleh kata yang demikian itu, karena menurutnya kesabaran telah masuk dalam bagian ‘azm.

Sekian banyak ayat yang menyebut sabar adalah bagian dari ‘azm al-umur seperti QS. Ali Imran [3]: 186, asy-Sura [42]: 43 dan lain-lain. Demikian Thabathaba’i.

'Azm berarti keteguhan hati dan tekad untuk melakukan sesuatu

Maka atas dasar itu, bersabar yakni menahan diri termasuk dalam ‘azm dari sisi bahwa ‘azm yakni tekad dan keteguhan akan terus bertahan selama masih ada sabar. Dengan demikian, kesabaran diperlukan oleh tekad serta kesinambungannya. Demikian lebih kurang Thabathaba’i.

***

Hemat penulis, surah Luqman ayat 17 ini mengajari kita supaya dapat membiasakan diri untuk mengutamakan shalat, mengajak pada ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan kesemuanya ini dapat dilakukan dengan penuh rasa sabar yang tinggi.

Amalan-amalan tersebut termasuk bentuk ‘azm (keteguhan hati) untuk senantiasa menjaga iman dan islam kita kepada Allah swt.

Wa Allah a’lam.

Achmad Syarif S
Achmad Syarif S Saya seorang santri dan sarjana pertanian. Menulis adalah cara saya bercerita sekaligus berwisata

Post a Comment