Menjalani (Tepat) Waktu

Table of Contents
Merenungi waktu

Masa lalu pergi. Yang ada masa kini, menghadapi masa depan, seraya bertanya, “Kapan, Tuhan?” Berharap Kau menjawab, “Sini Aku tunjukkan”. Lalu aku pun berlalu, dalam waktu, menghayati waktu, menjalani (tepat) waktu...

Filosofi Fiil Madhi, Mudhari’ (dan Amr)

Dalam pembelajaran bahasa arab atau ilmu nahwu, ada 3 macam fi'il (kata kerja di atas). Fi’il madhi adalah kata kerja lampau, fi’il mudhari’ adalah kata kerja sekarang dan akan datang, sedangkan amr adalah kata perintah.

Ada penjelasan menarik terkait 3 fi’il tersebut kaitannya dengan mu’rob (berubah akhir katanya) dan mabni-nya (akhirannya tetap).

Keterangan ini dilihat dari sudut pandang filosofisnya, bahwa fiil madhi (lampau) dan amr (perintah) dikategorikan mabni. Ia tetap, tidak berubah. Pada kenyataannya memang demikian. Kita tidak dapat mengubah masa lampau (a.k.a masa lalu), ataupun perintah yang tertuju pada kita (sebagai bentuk ketaatan).

Satu-satunya yang bersifat mu’rob (akhirannya dapat berubah) adalah fi’il mudhari’ (masa sekarang dan akan datang). Karena nyatanya, masa sekarang sekaligus masa depan bisa berubah. Jadi, sudah selayaknya kita punya kuasa untuk mengubah nasib kita esok hari, melalui pekerjaan yang saat ini kita kerjakan (Tentunya juga tak terlepas dari kuasa Tuhan).

Now and future

Pernyataan Demi Waktu Dalam Al-Qur’an

Jika kita ingin meneliti, ada banyak dalam al-Qur’an, terutama pada Juz 30, surah-surahnya diawali dengan beberapa pernyataan “demi waktu”. Baik itu demi waktu (ashar) (والعصر), demi malam (والليل), demi fajar (والفجر), demi waktu dhuha (والضحى), demi siang (والنهار), dan lain sebagainya.

Biasanya kalimat yang terletak setelah pernyataan sumpah tersebut memiliki makna yang sangat penting. Atau lebih mudah jika kita ingin menghayati, pastinya ada hal yang sangat penting, mengapa waktu-waktu itu dijadikan alat sumpah dalam beberapa surat tersebut. Bisa saja, kita dituntut untuk lebih jeli memanfaatkannya demi kegiatan yang berguna.

Quote pada Film Love For Sale

Dalam satu dialog film Love For Sale terdapat quote menarik, yakni saat Richard (Gading Marten) dan teman mainnya di film itu mengungkapkan, “Apa pelajaran pertama yang didapatkan dari shalat lima waktu?”

Kata dia,

Tepat waktu

“Pelajaran pertama dari shalat lima waktu adalah tepat waktu.”

Wa Allah a’lam
Achmad Syarif S
Achmad Syarif S Saya seorang santri dan sarjana pertanian. Menulis adalah cara saya bercerita sekaligus berwisata

Post a Comment