Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Faqir, Yang Tak Memiliki Akhlak dan Adab (Sayyidina Ali)

Faqir, Yang Tak Memiliki Akhlak dan Adab (Sayyidina Ali)

Adab,
Akhlak,
Perangai,
Etika,
Tau sikon,
Kemampuan menyesuaikan diri pada setiap keadaan, setiap berhadapan dengan bermacam-macam orang.

Kemampuan mengendalikan ucapan, tingkah laku, dan sikap dalam setiap emosi yang kadang tak menentu.

Jika bemar adab adalah tabiat dalam hatinya orang yang terdidik, maka terdidiknya itu karena kebiasaan, yang kemudian menetap dalam hati menjadi tabiat, karakter.

Orang yang beradab cenderung lebih disukai oleh orang lain daripada yang sekedar bergelimang harta.

Betapa mahalnya adab,
begitu mahalnya akhlak.

Semoga kita yang merasa faqir ini, senantiasa dididik oleh-Nya untuk tak bosan-bosannya menyempurnakan adab kita, akhlak kita.

Wa Allah a'lam.

الأَدَبُ لَا يُبَاعُ وَلَا يُشْتَرَى بَلْ هُوَ طَابِعٌ فِي قَلْبِ كُلِّ مَنْ تَرَبَّى فَلَيْسَ الفَقِيرُ مَنْ فَقَدَ الذَّهَبَ وَإِنَّمَا الفَقِيرُ مَنْ فَقَدَ الأَخْلَاقَ وَالأَدَبَ
 (عَلِيٌّ اِبْنُ أَبِي طَالِب)

Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata: Adab bukanlah sesuatu yang diperjualbelikan. Namun adab merupakan tabiat yang berada di dalam hati seseorang yang terdidik. Tidaklah dikatakan fakir seseorang yang tidak memiliki emas. Namun dikatakan fakir seseorang yang tidak memiliki akhlak dan adab.
Achmad Syarif S
Achmad Syarif S Bermedia dalam Jeda

1 comment for "Faqir, Yang Tak Memiliki Akhlak dan Adab (Sayyidina Ali)"