Mbah Anwar Zahid: Tumbuhkanlah Sholeh Ritual dan Sholeh Sosial

Table of Contents
Mbah Anwar Zahid: Hiasi Diri dengan Sholeh Spiritual dan Sholeh Sosial

Pada satu kesempatan, KH. Anwar Zahid mengajak kita selaku umat muslim agar menumbuhkan sifat sholeh. Sholeh yang beliau maksud ada 2, yakni sholeh ritual dan sholeh sosial.

Kita mungkin bisa mudah memahami, bahwa sholeh ritual adalah ibadah yang kita jalankan secara vertikal, seperti shalat, puasa, dan membaca Al-Qur’an. Adapun sholeh sosial merupakan muamalah atau interaksi antar sesama manusia (secara umum), seperti menebar kasih sayang, sedekah, dan membantu meringankan beban orang lain.

Namun dalam praktiknya, kiranya kita masih perlu semacam tips untuk lebih mudah memiliki dua macam sholeh tersebut, ritual dan sosial.

“Ada satu sosok yang bisa kita teladani terkait sholeh ritual dan sosial,” terang kyai Anwar, “yakni Jenderal Sudirman.”

Seperti yang dituturkan beliau, ada beberapa tips yang dimiliki Jenderal Sudirman dalam menumbuhkan sholeh ritual dan sosial.

Pertama, dawaimul wudhu’ (melanggengkan wudhu’). Hal ini diketahui, dari setiap petilasan yang disinggahi oleh Jenderal Sudirman, konon terdapat padasan (tempat untuk berwudhu’). Bahwa ketika wudhu’ batal, maka beliau akan mudah mengambil air wudhu untuk melanggengkannya. “Orang yang memiliki wudhu’, kemungkinan untuk berbuat maksiat akan lebih kecil,” terang Mbah Anwar.

Kedua, mendirikan shalat fardhu di setiap awal waktu. Diceritakan oleh beliau, bahwa dalam genting peperangan pun, Jenderal Sudirman tetap melaksanakan shalat di awal waktu. Hal ini yang mungkin sangat sulit kita tirukan jika tidak dibiasakan sejak lama. Mengutamakan Allah dari segala urusan lainnya.

Dua hal itu adalah tips yang mewakili sholeh ritual.

Adapun untuk menjadi sholeh sosial, satu hal yang dianggap menjadi karakter Jenderal Sudirman adalah, betapa pedulinya beliau dalam membantu warga-warga yang membutuhkan. Saat perang terjadi, dan masih ada sisa bekal makanan, beliau tak segan memerintahkan utusan untuk menyedekahkan, membagikan makanan itu kepada warga sekitar yang membutuhkan. Hal inilah kemudian yang barangkali menjadikan beliau disegani oleh banyak orang.

Sholeh ritual dan sholeh sosial, keduanya sangat diperlukan bagi kita semua, terutama bagi kita yang diberi amanah oleh masyarakat.

Sholeh ritual akan (lebih) bisa menjadikan Allah sebagai nomor satu. Adapun sholeh sosial dapat menjadikan orang lain sebagai orang terhormat.

Wa Allah a’lam.

Sumber: Video Pengajian KH. Anwar Zahid via Youtube
Achmad Syarif S
Achmad Syarif S Saya seorang santri dan sarjana pertanian. Menulis adalah cara saya bercerita sekaligus berwisata

Post a Comment