Luqman dan Hikmahnya tentang Penguasa (Luqman)
Table of Contents
Luqman telah kita ketahui termasuk salah satu nama surat dalam Al-Qur'an, yang secara umum mengandung banyak nasehat yang penuh hikmah. Berikut salah satu kutipan hikmah dari Luqman dalam Tafsir Al-Mishbah.
~
Luqman yang disebut oleh surah ini adalah seorang tokoh yang diperselisihkan identitasnya. Orang Arab mengenal dua tokoh yang bernama Luqman. Pertama, Luqman Ibn ‘ad. Tokoh ini mereka agungkan karena wibawa, kepemimpinan, ilmu, kefasihan, dan kepandaiannya. Ia kerap kali dijadikan sebagai permisalan dan perumpamaan. Tokoh kedua adalah Luqman al-Hakim yang terkenal dengan kata-kata bijak dan perumpamaan-perumpamaannya. Agaknya dialah yang dimaksud oleh surah ini.
Sahabat Nabi saw, Ibn Umar ra menyatakan bahwa Nabi
bersabda: “Aku berkata benar, sesungguhnya Luqman bukanlah seorang nabi, tetapi
dia adalah seorang hamba Allah yang banyak menampung kebajikan, banyak
merenung, dan keyakinannya lurus. Dia mencintai Allah, maka Allah mencintainya,
menganugerahkan kepadanya hikmah."
Suatu ketika, dia tidur di siang hari, tiba-tiba dia
mendengar suara memanggilnya seraya berkata: “Hai Luqman, maukah engkau
dijadikan Allah khalifah yang memerintah di bumi?”
Luqman menjawab, “Kalau Tuhanku memberiku pilihan, maka aku
memilih afiat (perlindungan) tidak memilih ujian. Tetapi bila itu
ketetapan-Nya, maka akan kuperkenankan dan kupatuhi, karena kau tahu bahwa bila
itu ditetapkan Allah bagiku, pastilah Dia melindungiku dan membantuku.
Para malaikat yang tidak terlihat oleh Luqman bertanya: “Mengapa
demikian?”
Luqman menjawab: “Karena pemerintah/penguasa adalah
kedudukan yang paling sulit dan paling keruh. Kezaliman menyelubunginya dari
segala penjuru. Bila seorang adil maka wajar ia selamat, dan bila ia keliru,
keliru pula ia menelusuri jalan ke surga. Seorang yang hidup hina di dunia
lebih aman daripada ia hidup mulia (dalam pandangan manusia). Dan siapa memilih
dunia dengan mengabaikan akhirat, maka dia pasti dirayu oleh dunia dan
dijerumuskan olehnya dan ketika itu ia tidak akan memperoleh sesuatu di
akhirat.”
Para malaikat sangat kagum dengan ucapannya. Selanjutnya Luqman
tertidur lagi. Dan ketika ia terbangun, jiwanya telah dipenuhi hikmah dan sejak
itu seluruh ucapannya adalah hikmah. Demikian ditemukan dalam kitab hadits Musnad
al-Firdaus.
Wa Allah a'lam.
Post a Comment