Hikmah Di Balik “Angon”-nya Nabi Saat Remaja

Table of Contents

Hikmah Di Balik “Angon”-nya Nabi Saat Remaja

“Angon” atau menggembala adalah kegiatan yang pernah dilakukan Nabi Muhammad sewaktu masih remaja. Menurut satu riwayat dikatakan bahwa Nabi pernah menggembala kambing milik penduduk Mekah di Qararith (menurut Ibnu Hajar, ia termasuk salah satu nama tempat di Mekah).

Menurut Ibnu Hajar, para ulama mengatakan bahwa hikmah dari pengilhaman (sebelum diangkatnya) para nabi dan rasul untuk mengembala kambing adalah sebagai sarana untuk melatih kesiapan mereka dalam memikul tanggung jawab dan mengatur urusan umat. Sebab, dalam penggembalaan kambing dibutuhkan kesabaran yang tinggi. Penggembala dituntut untuk peka dan tanggap terhadap hewan-hewan gembalaannya, seperti mengumpulkan kembali setelah berpencar kesana-kemari, memindahkannya dari satu padang rumput ke padang rumput yang lain, menjaga mereka dari serangan binatang-binatang pemangsa, memahami dan menangani watak setiap hewan gembalaan, hingga menyatukan mereka dalam satu kelompok. Kebiasaan ngemong seperti itu akan menjadi bekal berharga di kemudian hari.

Termasuk hikmah dari penggembalaan yang telah dijalani Rasulullah ialah, bahwa (di masa dewasanya), timbul kedalaman perasaan dan ketinggian solidaritas terhadap sesama. Misalnya pada masa ketika beliau telah mampu bekerja, beliau tergerak untuk membantu meringankan beban kebutuhan hidup keluarga pamannya yang telah merawat dan membesarkannya (semenjak ditinggal oleh orang tua dan kakeknya).

Menjadi penggembala bukanlah perkara yang remeh. Karena bisa saja Allah menyediakan berbagai macam kenikmatan dan kemewahan hidup kepada Nabi Muhammad tanpa mengharuskan beliau bekerja keras. Namun, (termasuk hikmah juga) adalah, bahwa dengan keharusan menjalani dan merasakan sulitnya kehidupan (di masa remajanya), Nabi dapat memberi pesan kepada umatnya bahwa sebaik-baiknya harta manusia adalah yang dihasilkan dari usaha kerja keras sendiri. Dijadikannya kesulitan di awal adalah (hanya) menjadi jalan, terbukanya pintu-pintu kemudahan yang ada di depan.

Wallahu a’lam

Bacaan: Ahmad, Mahdi Rizqullah. 2005. Biografi Rasulullah: Sebuah Studi Analitis Berdasarkan Sumber-sumber yang Otentik. Jakarta. Qisthi.
Achmad Syarif S
Achmad Syarif S Saya seorang santri dan sarjana pertanian. Menulis adalah cara saya bercerita sekaligus berwisata

Post a Comment