KH. Anwar Zahid: Percaya Allah dan Percayakan pada-Nya
Table of Contents
Senin, 17 September 2018 alhamdulillah saya berkesempatan hadir dalam Pengajian di desa Pendem yang diisi oleh muballigh kondang Bapak KH. Anwar Zahid dari Bojonegoro. Kebanyakan masyarakat menilai, ceramah beliau terkenal dengan bumbu-bumbu humor yang khas. Akan tetapi, yang ingin saya bagikan di sini adalah salah satu pesan yang beliau sampaikan terkait sudut pandang kita terhadap rizki pemberian Allah.
Dawuh beliau, rizki yang kita miliki, mbok sebagian ada yang digeser (dibagikan, diinfaqkan) kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan. Ntah sedikit atau banyak, sesuai kemampuan kita, dengan penuh keyakinan bahwa rizki yang kita infaqkan bukannya berkurang, tapi justru akan diganti dan dijamin oleh Allah berlipat-lipat.
Beliau mencontohkan pada saat pembagian "berkat" (kotak makanan) pada saat Slametan/Kenduren di desa, biasanya warga yang hadir akan terus menggeser berkat yang dibagikan oleh tuan rumah ke samping seterusnya sampai semua kebagian. Lho, kenapa kok tidak langsung kita berhentikan saja satu untuk kita sendiri? Mengapa malah kita geser ke orang lain di samping kita? "Ya, karena kita percaya, tuan rumah pasti punya stok untuk kita." Salah satu analogi yang beliau berikan.
Karena pada sebagian rizki yang diterima manusia ada hak untuk orang-orang yang membutuhkan.
وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ (الذاريات:19)
Maka rizki selayaknya kita infaqkan, agar tergmasuk amal ketaqwaan. Dan sebagian fadhilah bagi orang yang bertaqwa, adalah kepadanya, didatangkan rizki oleh-Nya dari jalan yang tak disangka-sangka.
"Banyak dari kita yang sudah percaya Allah, tapi belum memercayakan pada Allah."
(KH. Anwar Zahid)
Semoga kita diberi kemudahan dalam berproses menjadi orang yang dapat percaya sekaligus memercayakan kepada-Nya.
Wallahu a'lam
Post a Comment